Saya senang sekali bisa sukses menyiarkan episode pertama Kala Cumarita. Ini adalah kali pertama saya menjadi pemandu radio sendirian. Meskipun dilakukan secara luring, saya belajar pengalaman baru dalam penyiaran. Saya menyadari sekarang bahwa kadang-kadang saya nyaman bicara dengan gaya dan nada bicara saya apa adanya. Meskipun saya sendiri mendengarkannya seperti suara anak yang membacakan cerita. Saya berusaha supaya ceritanya dapat disampaikan dengan sederhana. Saya tidak memerlukan metode bercerita yang ekspresif, saya lebih memilih cara yang mudah dan sederhana.
![]() |
| Poster episode perdana Kala Cumarita (dokumentasi pribadi) |
Kamu bisa mendengarkan episode 1 Kala Cumarita di bawah:
Sebelum siaran, saya mempersiapkan naskah siaran. Saya sudah buat naskahnya secara terstruktur sebagai berikut:
Awalnya saya mau rekaman dengan Llio tetapi Llio tidak bisa karena ia berangkat fisioterapi ke RS di hari rekaman.
Struktur kegiatan bercerita yang saya bangun terdiri dari pembukaan, meditasi atau berhenti, bercerita, renungan, dan penutup. Di episode pertama, saya menggunakan format 4 sesi. Ternyata 4 sesi tidak cukup. Bercerita butuh waktu sekitar 30 menit. Kemudian dua sesi setelah bercerita diperlukan setelah bercerita. Satu sesi untuk renungan, dan satu sesi lagi untuk penutup.
Pertanyaan yang diberikan dalam sesi renungan cukup dua. Dan ada satu pertanyaan di sesi penutup. Saya terpikirkan untuk menyediakan formulir atau surat terbuka dari pendengar mengenai renungan mereka setelah mendengarkan cerita. Cerita pembaca, akan saya tuliskan untuk berita di web Metrum Radio.
Terima kasih sudah mendengarkan Episode Perdana Kala Cumarita. Sampai ketemu lagi di episode dua Kala Cumarita di Metrum Radio tanggal 30 September 2022.
Dukung Kala Cumarita dengan donasi ke laman nihbuatjajan.com/kalaupadi atau widget nihbuatjajan di web ini dengan komentar "Metrum Radio".



Posting Komentar