tiqUNlKhA9rYA6EcjzIC9JgyYepNTgUokUaq6D7G
Terjemahan

El Khansa sebagai Permainan RPG: Kepempimpinan dan Keterampilan

Setiap doa yang dipanjatkan, cahaya terpancar dari tubuhnya. Aurora berkembang di belakangnya dengan indah. Seperti alunan yang lembut, menunjukkan gerakan selembut sutera. Seperti rajutan benang yang membentuk sebuah syal halus. Syal halus itu membentuk gambaran wahyu tentang masa yang akan datang. Membuat seseorang yang melihatnya pasti bertanya-tanya. Apa yang disampaikan oleh wahyu tersebut? Orang-orang melihat lima senjata suci yang misterius.

Sekedar itu, potongan yang bisa saya tulis tentang cerita El Khansa. Cerita dongen tersebut terinspirasi dari puisi-puisi Instagram @eunoiapoetry yang dibuat oleh Putri Khansa. Ide ceritanya menari-menari berputar di kepala saya, saya senantiasa merasa takjub dengan ide dan pengalaman. Saya selalu beraharap bahwa cerita itu akan menjadi permainan seperti Final Fantasy. 

Saya pernah bermain-main dengan ide gameplay untuk El Khansa yang berbasis kepemimpinan. Pemain bisa memilih karakter apapun dan memerintah anggota rombongannya dengan gaya kepemimpinan yang khas. Ini artinya, setiap karakkter punya caranya sendiri untuk memerintah. Misalkan karakter Vicra yang bisa memberikan perintah spesifik, Agrias bisa memberikan perintah berupa formasi, lalu El Khansa memasang peran khusus untuk setiap anggota rombongan, Vivi bisa memberikan larangan dan anjuran, Lucy bisa memerintah rombongan untuk menyerang hanya pada satu target, lalu Dione akan membebaskan rombongan untuk melakukan apapun yang dia bisa supaya ia lebih mudah dalam melakukan mimikri.

El Khansa memiliki keterampilan berdoa setelah peristiwa ia diculik oleh penyihir lintas dimensi. Yang saya ceritakan di paragraf pertama postingan ini adalah gambaran bagaimana El Khansa berdoa dan membuat dirinya memancarkan cahaya wahyu. Cahaya wahyu tersebut awalnya sekedar membentuk aurora. Fungsinya adalah melakukan penyembuhan pada anggota rombongan. Dalam beberapa bagian cerita, berdoa dapat membuat orang sembuh dari luka parah bahkan keadaan nyaris mati. 

El Khansa adalah perempuan yang merindukan boy. Saya sebut boy karena si anak laki-laki itu belum sempat memperkenalkan dirinya kepada El Khansa. “Saya panggil kamu boy saja, ya?” tanya El Khansa. Begitulah potongan ceritanya. El Khansa memasuki akademi Baltarum untuk mempelajari dunia lintas dimensi. Harapan besar untuk menemukan kembali Boy yang hilang.

Sihir lintas dimensi adalah sihir yang terlarang... Sementara sihir pemanggilan adalah sihir yang hilang....

Bicara soal sihir dan keterampilan, saya teringat gameplay Final Fantasy 12 yang mana setiap karakter dapat mempelajari seperangkat keterampilan yang luas dari berbagai pekerjaan yang tersedia. Saya berpikir El Khansa berjalan seperti itu juga, dengan tambahan bahwa ada keterampilan tertentu yang bisa dipelajari dengan menjalin hubungan yang baik antar karakter. Ada skor hubungan untuk setiap tindakan: bisa itu dari lamanya waktu bersama dalam rombongan, pemain bisa membuat kegiatan sosial antar karakter. Artinya jadi PR besar untuk menuliskan peristiwa persahabatan untuk setiap karakter. Salah satu contohnya, Vicra bisa belajar menggunakan pisau dan punya keterampilan khusus pisau setelah menjalin persahabatan yang baik dengan Agrias dan Lucy.

Membayangkan El Khansa sebagai sebuah permainan adalah hal yang menyenangkan. Saya menyayangkan bahwa tidak ada jalan atau cara yang tersedia bagi ku sekarang untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Karena saya saat ini tidak bisa fokus lama untuk mengerjakan novelnya sampai utuh. Yang bisa saya lakukan sekarang adalah membagikan potongan-potongan cerita dan teori dari El Khansa.

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkomentar
Populer