tiqUNlKhA9rYA6EcjzIC9JgyYepNTgUokUaq6D7G
Terjemahan

Menghayati “kamu sudah mewarnai hidup ku” dalam tiga putaran

Putaran 1
Ingatan tentang “kamu sudah mewarnai hidup ku” muncul belakangan ini. Ini menandakan bahwa akusudah melakukan rekonsiliasi dengan beberapa orang dalam hidup ku. Aku sudah menyelesaikan emosinya dan orang yang terputus karena pergumulan emosional akan kembali. Ternyata ada pola relasi yang seperti itu. 

Saya menangkap keindahan penghayatan dari pengalaman hidup saya, termasuk dari keseharian.

Kami mengadakan foto bersama sebanyak beberapa kali. Keberangkatan bis akan tiba. Kemudian waktu melepaskan tiba pula. 

Putaran 2

“Kamu sudah mewarnai hidup ku” diucapkan oleh seseorang saat berpisah. Dalam perjalanan hidup bersama sekitar satu pekan, ada proyek yang dikerjakan bersama, ada pula makna-makna terpendam yang akhirnya bisa terbebaskan. Saat menyaksikan pengalaman itu, saya tak menyangka bahwa keberadaan seseorang bisa membekas kan warna yang mempengaruhi pengalaman dan sikap kita ke depannya. 

Menaruh diri di sepatu orang lain... Mulanya dari situ. Saya berempati kemudian mengundang seseorang untuk hadir, bermain, dan menari dalam putaran. Alunan yang mengalir lembut, dukungan dan keamanan dihadirkan, kemudian senantiasa terhubung dengan diri yang terdalam. Ketika kita sudah bisa menyentuh itu, maka warna dalam hidup bisa dirasakan. 

Kesadaran untuk melihat warna muncul setelah badai berlalu. Setelah hujan, mengalirkan emosi, maka kita bisa melihat pelangi di diri dan orang lain. Inti diri yang dikerumuni oleh emosi dan kesakitan terhadap orang lain menjadikan seseorang kabur dalam kabut. Kehilangan arah dan tersesat. 

Putaran 3
Di putaran ketiga saya menuliskan keindahan “mewarnai hidup”. Let me see ypur true colors shining through. Kenangan baik dengan seseorang senantiasa membekas dan mewarnai, mempengaruhi kesadaran diri dan juga kolektif. Orang itu hadir dan terpanggil, kita yang terpilih dari keputusan orang yang pernah hadir dalam kehidupan. 

Ada benang-benang yang memintal dan menghubungkan satu sama  lain. Dalam ruang eksistensi di mana kita hidup sekarang. Ketika kita menyaksikan warna, itulah makna bahwa diri sudah melakukan hal yang tepat. Baik dan buruknya... Kenangan yang buruk  mendorong kita berempati untuk masuk dalam penderitaan... menemukan hal baik dari teman. Kesalahan ataupun kesulitan, merupakan perwakilan dari dunia batin yang kaya. Tidak sekedar pribadi, namun kita berbagi kesadaran. 

Dalam satu waktu, saya mendapatkan istilah “tanah Muria memanggil”. Dalam beberapa kesempatan dalam perjalanan, ada istilah puitis yang muncul dari sub kesadaran, “tanah ini memanggil. “ Segera itu muncul, saya sadar bahwa ada seseorang yang berada di tingkat kesadaran terdalam yang menyaksikan “bahwa makna kamu berada di sini adalah... “

Sebuah keindahan untuk menemukan dan menyadari bahwa ada seseorang yang telah mencapai tingkat kesadaran itu. Kita pernah bersama dan saya belajar banyak dari perjumpaan. 

Penutup
Dari “kamu mewarnai hidup”, saya menemukan ranah kesadaran seseorang yang terdalam. Dan ternyata ada orang yang benar-benar hidup dan berkesadaran da ranah terdalam itu. Itu telah memanggil  saya untuk hadir dan berkesadaran. Hidup saya diwarnai oleh kesadaran bahwa ada orang yang tinggal di ranah terdalam, nyata dan ada dalam kronologi hidup saya saat ini. 

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkomentar
Populer