Menyenangkan bukan, saat ada seseorang yang menyayangi mu? Rasanya seluruh tubuh ini merinding. Dikuatkan bahwa diri ini bermakna. Kedukaan pasca penindasan lama sudah berlalu. Diri ini telah diberkati. Sungai harapan kini mengalir menuju lautan doa.
Bahkan ketika diri ku kembali ke rumah saat ini. Rasanya perjalanan ini akan membawa ku pergi ke rumah berikutnya. Aku tidak selamanya di sini. Sambil diriku menghela nafas dan menghayati waktu berjalan pelan. Dihirupnya wangi cokelat panas di pagi hari.
Saat senja datang, ingatan waduk gembong dan bendungan emosi yang bertahun-tahun lamanya muncul. Aku bertanya pada diriku sendiri, "kenapa itu muncul." Aku membayangkan bagaimana kisah penuh romantis dan perjuangan bisa hadir dari waduk di Pati. Gambaran tentang "tanah muria memanggil" muncul saat aku melihat pemandangan di sana. Aku termenung mengingat saat-saat itu.
Ada kepercayaan dalam budaya leluhur ku. Bahwa saat diri ini berpindah tempat, bukan diri yang menghendaki. Namun tanah nya yang memanggil. Mereka ingin dipijak dan ditumbuhkan. Entah apa yang aku tumbuhkan di sini. Aku tidak begitu memikirkan itu. Aku sudah bangun komunitas di sini dan bantu kembangkan pusat pelatihan perdamaian di sini.
Sekelebat bayangan tentang masa depan hadir, mengingatkan aku. Akan jadi apa diriku nanti? Jawaban nya adalah "tidak tahu". Kronologi waktu yang ku lalui ini rasanya penuh kehancuran. Sesekali aku teriak, "apes!" Lihat trauma-trauma generasi yang bikin aku gila. Kondisi lingkungan yang terasa carut marut buat ku. Juga sebuah kondisi di mana, aku butuh waktu yang lama untuk yakin tentang diriku sendiri.
Soal cerita El Khansa. Aku sudah mengenali, bahwa sosok El Khansa adalah seorang gadis kristen dengan keterampilan meramu ramuan herbal. Mbak-mbak jamu, begitulah. Aku hanya membayangkan itu dalam imajinasi ku. Dia punya kekuatan untuk berdoa. Cahaya macam hologram muncul tiap kali dia berdoa. Beberapa kali, muncul gambaran senjata-senjata yang aneh bentuknya. Yang kemudian dalam ceritanya, itu ternyata senjata-senjata yang teman-teman nya buat untuk diri mereka sendiri. Dan di akhir saat El Khansa menghadapi Deva, teman-teman El Khansa mengorbankan senjata terbaik miliknya untuk memberikan El Khansa kekuatan. Untuk masuk dalam lubang hitam dan menemukan Deva.
Sementara Abimantrana ada di masa depan. Beberapa puluh tahun setelah peristiwa hilangnya El Khansa. Abimantrana memiliki fragmen kristal tertanam secara sihir dalam tubuhnya. Kristal itu bisa keluar saat doa suci. Abimantrana melayang di udara, tubuhnya seperti di dalam janin. Kemudian kristal dari dalam tubuhnya keluar dan membukakan gerbang kebenaran pada setiap orang yang menyaksikannya. Abimantrana bahkan bisa melanjutkan doa suci itu untuk mengubah realitas. Matanya terbuka dan aku lihat senyumnya yang menyeramkan. Seketika teman-teman yang bersama dia berubah nasibnya. Seakan Abimantrana ini menembus kesadaran Tuhan dan mengubahnya. Melemparkan kesadaran-kesadaran orang pada dunia yang benar-benar baru. Dia menuliskan ulang sejarah.
Aku memulai proyek tari lintas iman sejak kemarin. Aku merasa cemas, mempertanyakan apakah aku bisa benar-benar membuatnya jadi kenyataan. Pengawas ku tampak meragukan konsep ini. Namun, aku terus melanjutkan nya. Aku rasa perlu untuk mengerjakan ini dan untuk kenal apa yang akan terjadi pada diriku dan setiap orang yang terlibat dalam proyek ini.
Aku mendengarkan lagu film "Spirited Away". Aku merasa rindu pada sebuah suasana atau peristiwa dalam hidup. Aku bertanya kejadian seperti ini terjadi kapan dan dimana dalam hidup ku? Aku gak punya kenangan itu, aku rindu akan peristiwanya. Itu belum pernah terjadi ternyata.
Dan untuk mu yang membaca, doa dan harapan senantiasa hadir. Kembali berpijak untuk melangkah dan tumbuh. Misteri tentang tanah ku berpijak, untuk apa aku datang kemari.


Posting Komentar