Saya menulis karena saya kehabisan kata-kata untuk membicarakan siapa diri saya dan apa yang saya alami. Saya berusaha berbicara untuk membuat orang mengerti apa yang dimaksud. Kegagalan dalam upaya ini terjadi terus-menerus, sehingga saya mencari alternatif lain. Aku menemukan menulis adalah salah satu caranya.
Aku terkesima saat menemukan banyak buku-buku menarik di perpustakaan. Waktu itu, Cuma aku yang mendedikasikan waktunya untuk mengunjungi perpustakaan. Lembar demi lembar aku habiskan. Saya masih ingat bahwa saya sudah menghabiskan satu halaman penuh jurnal membaca yang diberikan oleh guru saat aku kelas 2 SD. Saya masih ingat cerita tentang seorang anak kampung di masa penjajahan Belanda yang akhirnya memperoleh pendidikan lewat majikannya. Saya ingat saat anak itu perlu menunda satu tahun di pendidikan dasar saat Jepang menduduki Indonesia.
Aku kembali lagi pada lembar virtual dalam blog ini. Saya tetap mempertahankan blog ini karena saya menemukan makna hidup saya dari menulis. Bahwa saya akhirnya dapat mengekspresikan apa yang saya pendam dan pikirkan dalam hidup. Aku tidak mampu mengekspresikan maupun mempraktikan dengan gamblang apa yang ada dalam pemikiran ku. Namun, kini aku sadar bahwa inilah cara aku menjadi bermakna dalam hidup. Menulis dan mengungkapkan perjalanan eksperimen dalam hidup. Menguji pengalaman dan menemukan hal-hal yang baru.
Beberapa hari belakangan, saya ingat seorang teman memperhatikan ketertarikan saya dalam belajar. Saya waktu itu tidak menyadari apa yang benar-benar dimaksud oleh teman tersebut, juga ketidakpastian tentang cara saya hidup. Baru saya menyadari hari ini bahwa bergerak lewat menulis mungkin jalan yang sesuai untuk ku.
Aku mungkin mempraktikan apa yang ada di pikiran ku dengan sangat pelan seperti siput. Pemikiran ku berjalan secepat kilat. Untuk membangun, desain sudah ada di kepala. Kemudian uji coba dan membangun di realita yang ada. Ini sama seperti apa yang aku pelajari dalam praktik menciptakan budaya damai (AVP-CCPJ, Hidup Tanpa Kekerasan – Menciptakan Budaya Damai dan Adil), bahwa hidup penuh ujicoba. Setiap kemajuan dan wawasan dicatat. Kemudian merencanakan langkah berikutnya.
Aku menulis ditemani lagu A Million Miles Away oleh Belle...
Aku kini membangun keyakinan ku untuk menulis. Karenanya, ini menjadi makna hidup baru untuk terus menulis dan terus berupadi (mencari, berusaha, berupaya).
Saya memulai menulis blog sejak saya SMP. Saya sempat merasa tidak percaya diri dalam menulis. Saya ingat ada satu tulisan yang menyentuh hati banyak orang. Di situ lah saya kembali pada makna hidup baru itu.



Posting Komentar