Pada hari ini, saya mendapatkan wawasan baru tentang diri saya. Saya menyadari identitas-identitas diri saya. Dari situ, saya menemukan adanya kebutuhan untuk memunculkan wacana dan kesepakatan yang akomodatif terkait identitas-identitas yang saya miliki. Ini mempengaruhi banyak aspek dalam diri saya dan karenanya saya punya zona kebebasan pilihan. Zona tersebut mencakup keputusan-keputusan yang dibolehkan untuk membangun keamanan dan kenyamanan pada kehidupan pribadi dan umum.
Ada beberapa hal yang saya perhatikan dari kondisi ini. Pertama, saya menjadi peka tentang kelompok-kelompok orang. Saya punya pandangan umum tentang pemimpin atau kelompok yang sesuai dan akomodatif terkait identitas saya. Satu nilai yang saya rasa penting adalah hidup tanpa kekerasan. Jika ada penyalahgunaan dan penggunaan kekerasan, kemungkinan besar saya tidak akan mengikuti kelompok atau pemimpin tersebut. Atau, mungkin juga, akan ambil kesempatan yang mungkin untuk menyuarakan tindakan tanpa kekerasan.
Ini adalah definisi dari akomodasi yang aku kutip dari (Accommodation: Meaning, Nature and Characteristics of Accommodation, n.d.):
Akomodasi adalah bentuk interaksi sosial di mana kita terbiasa dengan faktor-faktor yang cenderung menyebabkan konflik baik dengan kekuatan kebiasaan, atau kelembaman belaka, atau keinginan untuk 'hidup dan membiarkan hidup'. Ini berarti menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Ternyata aku belajar interaksi sosial baru, yaitu akomodasi.
Referensi:
Accommodation: Meaning, Nature and Characteristics of Accommodation. (n.d.). Retrieved July 7, 2022, from https://www.yourarticlelibrary.com/sociology/social-interaction/accommodation-meaning-nature-and-characteristics-of-accommodation/31275
Posting Komentar