Orang-orang yang saya beritahu bertanya “apa
itu autisme?” “apa itu ADHD?” . Ternyata informasi tentang autisme dan ADHD
tidak tersedia secara umum. Orang mungkin salah mengartikan dan melakukan
perlakuan yang tidak sesuai karena ketidaktahuan mereka. Oleh karena itu, ini
adalah bab baru hidup saya dalam menjalani kehidupan sebagai orang dewasa dengan
autisme dan ADHD.
Saya telah mendapatkan diagnosis autisme dan
ADHD pada Selasa (25 Oktober 2022). Saya diperiksa secara daring di RSCM
melalui aplikasi SmartRSCM by SiapDok https://play.google.com/store/apps/details?id=com.telekonsul.rscm.pasien
. Kini, saya sudah merasa jelas tentang kondisi disabilitas saya dan dukungan
apa yang saya butuhkan. Mengingat perjalanan napak tilas yang sudah saya
lakukan sebelumnya https://www.kalaupadi.my.id/2022/08/catatan-akhir-setelah-napak-tilas.html
.
Saya sudah menunjukkan gejala-gejala autisme
dan ADHD sejak usia balita. Ibu saya pada waktu itu mencari tahu apa yang
terjadi pada saya dan berusaha menyesuaikan kebutuhan khusus saya. Salah satu
yang paling menonjol adalah ada gestur dan bahasa verbal yang unik, sulit
dipahami oleh orang-orang pada umumnya.
Pada awalnya, ibu saya berpikir bahwa saya
mungkin sama seperti anak pada biasanya. Namun, ternyata saya mengalami
kesulitan perkembangan dan seringkali dipersalahkan. Informasi dan akses
dukungan kebutuhan khusus tidak tersedia. Stigma dan diskriminasi tentang
kebutuhan khusus malah mempersulit penerimaan kondisi saya.
Ibu dan nenek saya berencana untuk membawa
saya kepada profesional saat saya kelas 5 SD. Namun, tak lama setelah
perencanaan itu, nenek meninggal dunia. Rencana itu dibatalkan karena
keterbatasan biaya. Saya tumbuh dengan perasaan tidak dimengerti secara
berkepanjangan. Ini menjadi suatu ketidaknyamanan yang mempengaruhi kesehatan
fisik dan mental ku juga. Banyak perlakuan tidak pantas yang saya terima akibat
ketidaktahuan yang mengakar di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Setelah saya melakukan napak tilas di usia 26
tahun, saya memutuskan untuk mengambil pemeriksaan. Memenuhi rencana ibu dan
nenek saya yang dulu tidak terlaksana. Saya bekerja dan mengumpulkan biaya untuk
periksa hingga akhirnya bisa periksa.
Apa itu Autisme dan ADHD?
Autisme adalah
gangguan perkembangan dengan gejala yang muncul dalam tiga tahun pertama
kehidupan. Nama diagnostik formalnya adalah gangguan spektrum autisme. Kata
"spektrum" menunjukkan bahwa autisme muncul dalam berbagai bentuk
dengan berbagai tingkat keparahan. Itu berarti bahwa setiap individu dengan
autisme mengalami kekuatan, gejala, dan tantangan unik mereka sendiri (What
Is Autism? - Autism Research Institute, n.d.).
Sementara ADHD adalah salah satu gangguan perkembangan saraf
yang paling umum pada masa kanak-kanak.
Biasanya pertama kali didiagnosis pada masa kanak-kanak dan sering berlangsung
hingga dewasa (What
Is ADHD? | CDC, n.d.). Anak-anak dengan ADHD mungkin mengalami kesulitan memperhatikan,
mengendalikan perilaku impulsif (mungkin bertindak tanpa memikirkan apa hasilnya),
atau terlalu aktif.
Bagaimana rasanya hidup dengan autisme dan ADHD?
Gay Freebern dalam situs ADDitude
Bagi saya, mengenali kondisi
autisme dan ADHD menjawab semua kesulitan yang selama ini muncul dalam hidup
saya. Saya dulu salah menafsirkan kerentanan saya sebagai
kelemahan mental saya. Namun trauma yang muncul sebenarnya bertujuan untuk mengingatkan
saya bahwa saya perlu mengenali, mengakui, dan mengkomunikasikan kondisi
autisme dan ADHD saya dengan jelas. Wawasan ini membuat saya berpijak kembali.
Kebutuhan saya akhirnya diafirmasi dan diri saya merasa aman dan nyaman dengan
kehidupan yang saya jalani.
Cerita Tentang Kondisi Diri Sendiri
Orang pertama yang saya beritahu soal hasil
pemeriksaan psikiater adalah ibu. Saya berkata “ternyata selama ini saya tidak
terdukung.” Ada tahapan perkembangan yang perlu didukung dan itu tidak bisa sekedar
dibiarkan begitu saja seperti orang neurotipikal (orang biasa) lain. Adalah
sebuah kekerasan untuk memaksakan orang neurodivergent
Yang saya perlukan adalah dukungan kebutuhan
khusus. Fungsi sosial saya berjalan secara berbeda. Perbedaan perkembangan
lainnya juga perlu dikomunikasikan. Orang neurotipikal punya kesempatan untuk
mengenali dan memahami perbedaan fungsi dan memfasilitasi orang-orang
neurodivergent. Saya siap untuk memberikan penjelasan kepada orang yang belum
teredukasi tentang kebutuhan khusus.
Saya mengeluh bahwa “terlalu banyak orang yang
tidak mengerti kondisi saya.” Ini adalah risiko yang hadir saat berada di dalam
lingkungan dan budaya yang tidak mengenali dan mengakui keberagaman fungsi dan
kondisi otak. Daripada terus menjustifikasi kekerasan dan diskriminasi karena kurangnya
pemahaman orang, sebaiknya orang-orang neurotipikal yang punya kapasitas lebih untuk
mendukung orang neurodivergent. Juga untuk orang neurodivergent maupun orang
terdekatnya mengedukasi orang secara aktif kepada orang lainnya yang belum memahami
kondisi ini.
Kesulitan Mencari Pekerjaan
Di saat merasa frustrasi karena merasa tidak ada tempat bekerja yang mau menerima saya, saya memposting ini di media sosial.
Dukungan teman-teman hadir di kolom komentar, dan saya mendapatkan rekomendasi bahwa ada platform mencari kerja untuk disabilitas yaitu, Kerjabilitas.
Lalu dari Kemnaker pun ada di Lowongan Disabilitas : Karirhub : Kementerian Ketenagakerjaan RI (kemnaker.go.id).

Ternyata ada dukungan untuk mencari pekerjaan
untuk orang dengan disabilitas. Yang dibutuhkan sekarang, dan masih belum saya
ketahui adalah kepada siapa seseorang dengan disabilitas mengadu saat mengalami
kekerasan dan diskriminasi berbasis disabilitas (ableism). Salah satu yang saya
ketahui adalah JARUM KAYU, tetapi saat saya mengajukan diri untuk bergabung, pesan
saya tidak dibalas hingga hari saya menulis postingan ini.
Dukungan komunitas
Dukungan komunitas juga tersedia di Indonesia.
Ada beberapa akun media sosial yang bisa diikuti sebagai berikut:
Komunitas ADHD Indonesia
(@youngadhd.id) • Foto dan video Instagram
Komunitas
Teman ADHD (@temanadhd) • Foto dan video Instagram
Cari
Tau Tentang Autisme (@temanautis) • Foto dan video Instagram
Yayasan Autisma
Indonesia (@yayasanautismaindonesia) • Foto dan video Instagram
Yayasan MPATI (@yayasanmpati) •
Foto dan video Instagram
Kependudukan
Karena saya menyadari identitas dan peran saya
sebagai warga negara. Untuk kamu ketahui juga, bahwa saya akan melaporkan
kondisi disabilitas saya kepada disdukcapil. Setahu saya, karena ada kebijakan
baru di tingkat kota Bandung tentang disabilitas, maka orang bisa melaporkan kondisi
disabilitas. Saat saya sebelumnya mengurus kependudukan, saya menemukan ada
kolom disabilitas di pendaftaran Kartu Keluarga.
Satu hal terakhir yang ingin saya bagikan
kepada mu di postingan ini adalah PERDA
Kota Bandung No. 15 Tahun 2019 tentang PELINDUNGAN DAN PEMENUHAN HAK PENYANDANG
DISABILITAS [JDIH BPK RI].
Kesimpulan
Penerimaan dan kejelasan tentang kondisi
autisme dan ADHD adalah sebuah kelegaan bagi saya. Setelah cukup panjang
mengalami kekerasan dan diskriminasi karena kondisi ini, saya mendapatkan
kekuatan dan kesiapan untuk mengkomunikasikan kebutuhan khusus. Kesulitan
mendapatkan kerja sebenarnya pengalaman yang menakutkan, tetapi ternyata ada
orang yang peduli dan menyediakan wadah yang membantu teman-teman
neurodivergent dan disabilitas lainnya mendapatkan pekerjaan. Dukungan komunitas
pun ternyata ada dan tersedia, kita butuh sedikit upaya untuk mencari dan
menjangkau dukungan tersebut.
Membangun sistem dukungan dan menyuarakan perubahan
tentang hak dan kebutuhan disabilitas menjadi kesadaran yang penting.
Referensi
Freebern, G. (2022, October 25). Living with Autism and ADHD: Finding My Diagnosis and Place. ADDitude. https://www.additudemag.com/living-with-autism-adhd-women-acceptance/
Neurodivergent: What It Is, Symptoms & Types. (n.d.). Retrieved October 28, 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/23154-neurodivergent
What is ADHD? | CDC. (n.d.). Retrieved October 28, 2022, from https://www.cdc.gov/ncbddd/adhd/facts.html
What is Autism? - Autism Research Institute. (n.d.). Retrieved October 28, 2022, from https://www.autism.org/what-is-autism/



Masyaallah. Ternyata dirimu baru tahu kalau autisme dan adhd, ya. Salut dirimu bisa survive sampai sekarang. Tetap semangat!
BalasHapusterima kasih atas dukungannya
Hapus