tiqUNlKhA9rYA6EcjzIC9JgyYepNTgUokUaq6D7G
Terjemahan

Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2022, hari untuk mengapresiasi diri sendiri

10 Oktober adalah Hari Kesehatan Mental Sedunia. Tema tahun ini adalah “Jadikan kesehatan mental untuk semua sebagai prioritas global” (World Mental Health Day | United Nations, n.d.).

Ini adalah saatnya untuk mengapresiasi perjalanan pribadi dan kolektif tentang kesehatan mental yang sudah dilalui.

Saya di peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia tahun 2018 (dokumentasi pribadi)

Perjalanan pribadi

Dengan penghayatan diri soal rentan trauma serta penyembuhan yang berjalan secara organik selama saya tinggal di Pati selama delapan bulan lamanya, saya menemukan bahwa ternyata proses pemulihan terjadi secara alamiah. Ketika diri berada di tempat yang aman, pikiran dan tubuh secara otomatis membereskan dan menyembuhkan dirinya sendiri.

Di pengalaman saya, penyembuhan terjadi ketika kenangan yang muncul ke permukaan atau permasalahan mencuat. Awal-awal tahun ini dipenuhi pemicu trauma dan tindakan untuk terlibat dalam kenangan secara langsung. Ketidaknyamanan dan keamanan hadir. Keberanian dan upaya muncul. Saya terhubung kembali dengan orang-orang yang sebelumnya berkonflik dengan saya.

Setelah diri saya digempur dengan trauma yang diputar berulang kali, trauma baru muncul lagi. Kesempatan untuk berhenti dan mundur beberapa langkah terlihat. Saya melakukan itu untuk benar-benar memahami apa yang sudah terjadi. Kerentanan yang semula menjadi penghambat dalam interaksi dan bekerja, kini mulai dipahami sebagai kewaspadaan atas bahaya... atas sesuatu yang diabaikan sejak lama.

Saya sadar bahwa perlu untuk benar-benar mendengarkan diri sendiri. Melihat diri sendiri apa adanya. Kemudian mulai menemukan bahwa kondisi disabilitas yang saya miliki menjadi salah satu faktor yang memunculkan kerentanan tersebut.

Saya melakukan Napak tilas untuk menyaksikan kembali peristiwa masa lalu terkait kondisi disabilitas saya. Ternyata orang bermain dengan kondisi tantrum saya. Tampaknya memicu saya untuk tantrum menjadi hiburan untuk anak-anak yang tidak paham. Pada saya kecil, saya bersyukur dipertemukan oleh seorang guru yang mengafirmasi kekuatan dan kebaikan dalam diri saya dan mendorong saya untuk berprestasi.

Setelah mengakui dan menerima kondisi disabilitas saya. Saya membangun resiliensi dan mendefinisikan kembali makna kerentanan. Kemudian membangun kembali rutinitas berdasarkan kebutuhan dan kondisi pribadi.

Baru-baru ini, saya menemukan bahwa saya belum mengampuni peristiwa trauma yang terjadi di masa lalu. Dan selama pekan ini, saya mengerjakan pengampunan terhadap beberapa orang dalam hidup saya. Ada pula yang saya temui langsung untuk menyampaikan pesan pengampunan. Saya akan menulis lebih banyak tentang proses pengampunan di postingan berikutnya.

Saya merasa diberkati setelah menghayati proses pemulihan pribadi di tahun ini. Jika diingat kembali di saat saya pertama kali mengikuti kegiatan Hari Kesehatan Mental Sedunia pada 2016 lalu, saya ingat betapa sulitnya hidup saya bergelut dengan gejala-gejala psikosis. Nalar saya pada waktu itu kacau tetapi masih bisa produktif mengikuti perkuliahan di kampus.

Perjalanan tahun ini berharga

Perjalanan kolektif

Di tahun ini, saya memberanikan diri untuk terlibat kembali di komunitas kesehatan jiwa. Saat di Pati, saya bersama teman-teman membangun Perkumpulan Bestari Keswa Pati. Setelah terbentuk, kami memberanikan diri untuk melakukan advokasi ke DPRD Kabupaten Pati. Berhubung waktu itu, Raperda disabilitas sedang dibahas maka kami mengajukan advokasi.

Kami mendapatkan dukungan untuk meresmikan perkumpulan kami dan Perkumpulan Bestari Keswa Pati diresmikan pada Juni 2022. Ini adalah perwujudan mimpi teman-teman di Pati. Kami bersama-sama membangun layanan kesehatan jiwa yang lebih baik di Kabupaten Pati.

Dikarenakan kondisi saya sekarang tinggal di Bandung, saya mendukung Bestari dari jarak jauh. Selain Bestari, saya tergabung dalam Community of Practice Kesehatan Jiwa di Indonesia.

Landasan pemikiran untuk gerakan kolektif kesehatan mental terkait dengan pemahaman saya baru-baru ini bahwa Mental Health Problems Are Not Only Personal, It’s Our Concern Too – Friends Peace Teams, Kesehatan jiwa tidak hanya masalah pribadi, tetapi itu adalah perhatian kita juga (Katresna, 2022). Ini muncul setelah menyadari dinamika penindasan yang saya alami dan dampaknya pada kesehatan jiwa saya. Bahwa memburuknya kondisi mental seseorang ada faktornya dari keadilan sosial.

Saya bersyukur karena banyak kemajuan yang saya alami sepanjang tahun ini. Ini baik untuk saya rayakan di Hari Kesehatan Mental Sedunia tahun ini. Dulu saya selalu berusaha untuk bisa datang langsung ke acara. Namun untuk tahun ini, saatnya saya merayakan dan mengapresiasi diri sendiri atas perjalanan yang sudah dilalui di tahun ini.

Referensi

Katresna, R. (2022). Mental Health Problems Are Not Only Personal, It’s Our Concern Too – Friends Peace Teams. https://friendspeaceteams.org/mental-health-problems-are-our-concern-too/

World Mental Health Day | United Nations. (n.d.). Retrieved October 10, 2022, from https://www.un.org/en/healthy-workforce/world-mental-health-day

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkomentar
Populer