Sudah 11 tahun lebih sejak saya menyadari ada yang salah dengan sistem pendidikan di sekolah yang membolehkan kekerasan sebagai satu-satunya cara untuk membangun disiplin dan kepemimpinan. Perjuangan itu ternyata masih saya lanjutkan dengan tekun. Mengingat kembali bagaimana kekerasan itu terjadi pada saya membuat saya merasa menderita. Karena pada waktu itu saya tidak mengizinkan perlakuan tidak pantas itu terjadi pada saya. Saya yakin bahwa ada cara lain yang lebih dewasa dengan tanpa melakukan kekerasan.
Saya kembali dalam masa merenung untuk belajar. Saya mulai menjauh dari dunia luar. Di hadapan saya, sudah saya sediakan laptop untuk membaca dan menulis. Lalu di sekitar saya terdapat tumpukan buku-buku pribadi dan buku-buku pinjaman dari perpustakaan. Semua buku saling terkait tentang pendidikan, kearifan, karakter, non kekerasan, dan perkembangan.
Setelah sebelumnya merasa tidak mampu melamar kuliah magister ke luar negeri, pada hari ini saya memberanikan diri untuk membuka lagi persyaratan beasiswa dan lamaran kuliah. Ternyata ada anggapan yang salah tentang kurikulum studinya. Aku sudah membaca lagi persyaratannya dan menemukan bahwa kurikulumnya sudah oke banget buat saya. Ternyata ada sesuatu yang melindungi diri saya dulu dan sekarang perlindungan itu sudah turun dan mengizinkan saya untuk mulai berpijak pada kenyataan dan melakukan apa yang sudah lama banget ingin saya wujudkan: kuliah di Amerika Serikat.
Di waktu yang tampaknya mepet ini, saya berharap, semoga ini jalan yang tepat bagi saya. Karena sebelumnya saya merasa tiba-tiba sedih banget saat mempersiapkan diri melamar beasiswa di dalam negeri. Mungkin karena merasa kurang sreg dengan kata hati.
Soal bidang studi dan di mana belajarnya, aku umumkan kalau sudah diterima saja ya.
Posting Komentar