Tiba-tiba saja segelintir ide muncul saat saya memperhatikan budaya pernikahan dan keturunan yang lestari di lingkungan sekitar saya. Sementara saya menilai bahwa lingkungan sekitar saya itu populasinya kebanyakan. Budaya sekitar saya mengapresiasi pernikahan dan memiliki keturunan sebagai sebuah prestasi dan tujuan hidup. Sehingga orang yang memutuskan untuk tidak melakukan itu dengan segera mendapatkan stigma dan diskriminasi. Pengalaman saya mengikuti kegiatan sosial telah meningkatkan kesadaran sosial saya, dan saya merasa bahwa budaya itu membuat lingkungan sosial sekitar saya tidak baik-baik saja.
 |
| diambil dari freepik.com |
Saya akan mengeksplorasi soal itu lebih lanjut di artikel mendatang. Karena perhatian itu, saya mencari referensi dengan mengajukan pertanyaan:
Apakah solusi dari masalah populasi yang terlalu banyak?
Saya dapat jawabannya dari postingan yang ditulis oleh The Over Population Project (2019).
Ada empat tahapan tindakan yang mereka ajukan tentang solusi untuk populasi yang terlalu banyak.
Di tahap individu
- Memiliki lebih sedikit anak. Satu baik, dua sudah cukup
- Pertimbangkan adopsi
- Baca, mendidik diri sendiri tentang masalah kependudukan
- Kurangi konsumsi pribadi Anda: jadilah vegan, batasi terbang, berbagi rumah tangga dengan orang lain, dan banyak lagi
- Mendidik anak remaja Anda tentang seks dan kontrasepsi sejak dini, tanpa tabu
- Sebarkan pengetahuan dan kepedulian Anda di antara teman dan keluarga, tingkatkan kesadaran tentang kelebihan populasi di media sosial
- Donasi untuk program keluarga berencana di negara Anda sendiri atau negara lain – misalnya ke International Planned Parenthood, FP2020 atau organisasi lain yang sama-sama layak
- Pilih politisi yang mengakui dampak merugikan dari pertumbuhan populasi dan mengusulkan solusi politik
Di tahap komunitas
- Bergabunglah dengan kelompok lingkungan setempat, dorong mereka untuk “menghubungkan titik-titik” antara penduduk dan lingkungan dan mengatasi masalah kependudukan
- Tulis opini untuk surat kabar lokal, hubungi sumber media lokal untuk meminta lebih banyak pelaporan tentang masalah kependudukan – ciptakan tuntutan!
- Kotamadya harus menetapkan batas-batas manajemen pertumbuhan, mencegah perkembangan yang meluas di pinggiran mereka
- Kota-kota harus membeli tanah di sekitarnya, atau hak pengembangan atas tanah tersebut, untuk menyisihkannya sebagai cagar alam dan ruang terbuka
- Dewan kota harus mengeluarkan resolusi yang menerima batas pertumbuhan, dan mengarahkan pemerintah nasional mereka untuk mengembangkan kebijakan guna menstabilkan atau mengurangi populasi nasional
- Tanda tangani persetujuan
Di tahap nasional
Di negara-negara berkembang dengan kesuburan tinggi, pemerintah harus …
- Mendanai program keluarga berencana dengan murah hati
- Jadikan kontrasepsi modern legal, gratis dan tersedia di mana saja, bahkan di daerah terpencil
- Meningkatkan pelayanan kesehatan untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak
- Batasi pernikahan anak dan tingkatkan usia pernikahan yang sah
- Memperkenalkan pendidikan wajib selama mungkin (minimal sampai usia 16 tahun), dan dengan murah hati mendanai infrastruktur yang diperlukan
Di negara-negara maju dengan kesuburan rendah, pemerintah harus ...
- Rangkullah daripada melawan masyarakat yang menua dan menyusut
- Menata ulang pensiun dan sistem sosio-ekonomi lainnya untuk mengakomodasi masyarakat lanjut usia
- Hilangkan bonus bayi, dana pemerintah untuk perawatan kesuburan, dan insentif lain untuk menaikkan tingkat kesuburan
- Mengurangi jumlah imigrasi (setidaknya ke tingkat yang akan menstabilkan populasi nasional, sebaiknya ke tingkat yang akan menurunkannya)
- Kurangi konsumsi sumber daya dan polusi melalui campuran pajak, insentif, dan peraturan yang efektif
Di setiap negara, pemerintah harus…
- Memberdayakan perempuan, memastikan persamaan hak, perlakuan dan kesempatan untuk kedua jenis kelamin
- Memberikan informasi dan akses terhadap pelayanan kesehatan reproduksi, termasuk semua jenis kontrasepsi murah, aman, efektif
- Jadikan sterilisasi gratis, untuk pria dan wanita, atau setidaknya tercakup dalam semua rencana perawatan kesehatan
- Melegalkan aborsi tanpa batasan atau stigma sosial
- Mengintegrasikan program keluarga berencana dan ibu yang aman ke dalam sistem perawatan kesehatan primer
- Jadikan masalah kependudukan dan lingkungan serta pendidikan seks sebagai bagian dari kurikulum pendidikan dasar
- Disinsentifkan anak ketiga dan selanjutnya secara non-koersif, dengan membatasi dukungan pemerintah pada dua anak pertama
- Buat kebijakan kependudukan nasional yang dibangun di sekitar ukuran populasi yang optimal, dan bekerjalah untuk mencapainya
- Sisihkan separuh lanskap nasional yang bebas dari pembangunan intensif dan didedikasikan untuk perlindungan keanekaragaman hayati
Di tahap global
- Jadikan “mengakhiri pertumbuhan populasi” sebagai salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB
- Sangat meningkatkan jumlah bantuan luar negeri untuk keluarga berencana
- Mengubah distribusi bantuan luar negeri saat ini, memberikan lebih banyak dukungan untuk kesehatan dan pendidikan, sekaligus menghentikan bantuan militer internasional
- Para pemimpin agama global harus menyetujui metode kontrasepsi modern dan dengan tegas menolak pandangan fatalistik tentang prokreasi
- Mendukung secara finansial program media yang dirancang untuk mengubah norma sosial untuk mendukung keluarga berencana, contoh terbaik adalah Pusat Media Kependudukan
- Mengadakan konferensi kependudukan global baru, yang pertama dalam dua puluh lima tahun, untuk menegaskan kembali kebutuhan ekologis untuk membatasi jumlah manusia dan hak asasi manusia untuk keluarga berencana
- Menghubungkan keluarga berencana dengan pendanaan lingkungan dan pembangunan internasional; misalnya, memasukkan keluarga berencana dalam Dana Iklim Hijau
- Buat perjanjian global baru untuk mengakhiri pertumbuhan populasi, dengan semua negara memilih target populasi setiap setengah dekade dengan rencana untuk mencapainya (mirip dengan format NDC)
- Buat platform online yang mirip dengan platform ClimateWatch, tempat pengunjung dapat melihat tujuan, rencana, dan pencapaian negara hingga saat ini
Referensi
The Over Population Project. (2019, Februari 27). Solutions to overpopulation and what you can do. MAHB. https://mahb.stanford.edu/library-item/solutions-overpopulation-can/
Posting Komentar