Dengan bahan seadanya, saya melaksanakan pelatihan sesuai agenda dan panduan yang pernah saya buat sebelumnya. Saya senang karena saya masih ingat sebagian besar detil dan instruksi dari setiap kegiatan. Saya mencoba untuk tetap tenang dan mendukung semua orang, meskipun kondisi saya sedang sakit.
Saya mendapatkan tim yang suportif. Saya berusaha untuk melibatkan dan memberikan kepercayaan kepada anggota tim. Meskipun teman-teman ada yang belum pernah mengikuti pelatihan HTK – MBD. Ada konflik terjadi di dalam tim, aku mendukung dan mendampingi teman yang terdampak konflik. Rasanya penuh emosi, tetapi kami belajar bahwa tim yang bertahan adalah yang terbaik. Saya tetap tenang dan berpijak, sambil memperhatikan dan ikut berempati. Bahwa kesulitan seseorang itu ada yang perlu dikerjakan oleh diri sendiri. Saya sudah berusaha memberikan kepercayaan. Proses konflik ini mendorong dan menguatkan saya dan teman-teman untuk bekerjasama dan mendorong budaya damai di lingkungan sendiri. Kita belajar bahwa drama hidup mendewasakan dan kita sedang berada di jalan yang tepat.
Peserta antusias dan beberapa bilang bahwa materi yang diberikan adalah baru buat mereka. Saya tertarik dan bersemangat. Dalam waktu singkat, selama tiga hari, teman-teman bisa membangun kepercayaan dan kebersamaan. Hal menarik bahwa kita bisa membangun keakraban dalam waktu yang singkat. Seorang peserta bilang butuh waktu minimal satu bulan untuk menjadi akrab. Di pelatihan ini, bahkan terjadi secara lebih cepat. Saya menikmati proses ini.
Catatan akhir dari pelatihan ini adalah kami perlu membangun komunitas pelatihan dan praktik HTK – MBD. Saya pun perlu berlatih sebagai pendidik. Ada hal yang perlu saya perhatikan dalam hidup pribadi dan umum. Memang, sesekali bucin... Tetapi ini adalah hal wajar dalam pendewasaan.
Saya termotivasi dan terdukung untuk mengadakan pendidikan perdamaian berikutnya.


Posting Komentar